Isomeri Struktur
Senyawa Hidrokarbon dan
Sistim
Nomenklatur
A.
Sistim
Nomenklatur
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Tata nama atau nomenklatur (bahasa Inggris: nomenclature) berasal
dari bahasa Latin : nomen untuk penamaan atau calare bagi sebuah penyebutan
dalam bahasa Yunani: ονοματοκλήτωρ yang berasal dari kata όνομα atau onoma yang
sama berarti dengan bahasa Inggris kuno :nama dan bahasa Jerman kuno : namo
adalah merujuk pada persyaratan, sistem prinsip-prinsip dasar, prosedur dan
persyaratan yang berkaitan dengan penamaan yang dapat merupakan pembakuan kata
atau frasa penugasan untuk objek tertentu.
System Nomenklatur adalah suatu penamaan bagi penyebutan senyawa hidrokarbon yang telah ditetapkan secara internasional oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
System Nomenklatur adalah suatu penamaan bagi penyebutan senyawa hidrokarbon yang telah ditetapkan secara internasional oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
Ada 3 proses
penamaan pada senyawa hidrokarbon:
1.
Parent (Induk) adalah senyawa induk yang diidentifikasikan dengan
rantai terpanjang
2.
Prefix adalah Cabang suatu gugus fungsi atau alkil.
Contohnya, alkohol
3.
Sufix adalah suatu gugus fungsi
Penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah berikut:
1)
Memilih
rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabangterbanyak.
2)
Penomoran,
dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
3)
Penulisan
nama, dimulai dengan nama cabang (cabang-cabang) sesuai dengan urutan abjad,
kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan
awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanta koma(,),
sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (-)
B.
Isomer
Struktural
Isomer Struktur adalah rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda. Ini berarti sifat kimia dan sifat fisikanya juga
berbeda.
1.
Isomer
Posisi
Isomer Posisi adalah
isomer yang disebabkan letak gugus fungsinya berbeda tetapi kerangka dan gugus
fungsinya sama.
Contoh:
2. Isomer Rantai
Isomer Rantai adalah
senyawa yang mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi sama tetapi rantai
induknya berbeda. Ini berarti, penamaan ulang rantai karbon.
Contoh:
3. Isomer Gugus Fungsi
Isomer gugus fungsi
adalah dua senyawa yang mempunyai rumus kimia yang sama tetapi gugus fungsinya
yang berbeda.
Contoh:
C. Isomer pada Alkana
Isomer adalah
peristiwa di mana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama
tetapi struktur berbeda.
Contoh
Senyawa
dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur yang
berbeda, yaitu:
Perbedaan
antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan metil propana adalah pada
kerangka rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan metil
propana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa
tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih n-butana adalah -0,4oC
sedangkan titik didih metil propana adalah -11,6oC.
Semakin
banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak jumlah isomer
alkana -nya.
Tabel:
Jumlah isomer alkana dari beberapa senyawa
Tabel
berikut menunjukan perbedaan titik didih dan titik lebur dari isomer
senyawa heksana.
Tabel:
titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14)
Mengapa titik didih n-hexana lebih tinggi daripada 2-metil pentna dan yang lainnya?
BalasHapusSaya kurang mengerti tata nama sistem nomenklatur, dapatkah anda menjelaskan secara rinci tata nama sistem nomenklatur itu seperti apa? Terimakasih
BalasHapusIsomer posisi, isomer rantai, isomer gugus fungsi bisakah anda menjelaskan nya secara jelas lagi.
BalasHapusTerimakasih
Isomer posisi, isomer rantai, isomer gugus fungsi bisakah anda menjelaskan nya secara jelas lagi.
BalasHapusTerimakasih